Selasa, 18 Mei 2010

MADU HITAM AL-MADINAH


Nama : MADU HITAM
Komposisi : Madu Hutan dan Habbatussauda'
Ukuran: 275 ml dan 140 ml
Produksi : MADINAH HERBA
Distributor : CV. HUTAN TROPIS
Harga
Sumatera : Rp. 50.000,- dan Rp. 28.000,-
Jawa : Rp. 60.000,- dan Rp. 35.000,-
Order Minimal : 100 botol (Bebas Ongkos Kirim)


SOLUSI UNTUK HIDUP SEHAT SECARA ALAMI
Teori penuaan dan radikal bebas pertama kali digulirkan oleh Denham Harman dari University of Nebraska Medical Center di Omaha, AS pada 1956 yang menyatakan bahwa tubuh mengalami penuaan karena serangan oksidasi dari zat-zat perusak. Kanker dan tumor banyak disepakati para ilmuwan sebagai penyakit yang berawal dari mutasi gen atau DNA sel. Radikal bebas dan reaksi oksidasi berantai yang dihasilkan jelas berperan pada proses mutasi ini. Bahaya lainnya yang ditimbulkan radikal bebas adalah bila bereaksi dengan low-density lipoprotein (LDL)-cholesterol menjadi bentuk yang reaktif, dikenal faktual sebagai faktor resiko penyakit jantung.

Dugaan bahwa radikal bebas tersebar di mana-mana, pada setiap kejadian pembakaran seperti merokok, memasak, pembakaran bahan bakar pada mesin dan kendaraan bermotor. Paparan sinar ultraviolet yang terus-menerus, pestisida dan pencemaran lain di dalam makanan kita, bahkan karena olah raga yang berlebihan, menyebabkan tidak adanya pilihan selain tubuh harus melakukan tindakan protektif. Langkah yang tepat untuk menghadapi "gempuran" radikal bebas adalah dengan mengurangi paparannya atau mengoptimalkan pertahanan tubuh melalui aktivitas antioksidan. Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang gizi dan kedokteran klinis kini banyak mengungkapkan teori radikal bebas yang dapat menganggu kesehatan kita sehingga mendorong para ahli untuk mengungkapkan cara pencegahannya dari zat-zat antioksidan. Penyebab radikal bebas adalah karena masuknya unsure-unsur kimia yang dapat merusak struktur tubuh yang mulanya baik yang disebabkan oleh unsure-unsur kimia yang dapat merusak tubuh, seperti yang telah disebutkan diatas tadi. Radikal bebas banyak mendapat perhatian karena dianggap berperan cukup menonjol dalam proses terjadinya berbagai penyakit degeneratif seperti arteriosklerosis, penyakit jantung, kanker, proses penuaan, keguguran kandungan, bayi cacat, diabetes, dll.

Di jaman modern sekarang ini, tidak mudah bagi kita untuk menghindar dari hal-hal yang bisa membuat kita tidak sakit. Perkembangan jaman menuntut kita untuk bekerja keras sehingga tubuh kita maupun psikis dapat menurunkan kekebalan tubuh. Selain itu dampak dari perkembangan tekhnologi adalah meningkatnya kadar polutan di lingkungan kita, air tercemar, udara terpolusi, dll. Bahkan zat gizi dalam makanan kita pun sudah banyak yang rusak. Hal ini disebabkan karena makanan yang tumbuh di atas tanah miskin mineral dan tercemar oleh zat kimia. Bahkan makanan yang sudah dimasak sekalipun tidak terhindar dari unsure-unsur kimia yang dapat merusak tubuh. Seperti pengawet, pewarna, penyedap rasa/MSG, pestisida pada sayur dan buah, suntikan hormone pada ayam, dll.

Dengan kondisi seperti ini, konsumsi vitamin, mineral, dan nutrisi pelengkap lainnya perlu dipertimbangkan. Di banyak Negara, produk suplemen dan produk herbal telah banyak dipakai. Di Negara Jepang, China, Taiwan, dan Korea, penggunaan herbal sebagai obat telah menjadi alternative bagi setiap pasien. Di Negara Amerika Serikat, 40 % penduduknya menggunakan pengobatan komplementer dan alternative. Dan 50 % dari pengguna CAM ini mengkonsumsi herbal.

Dengan latar belakang teori radikal bebas dan antioksidan itu, Madinah Herba membuat sebuah Produk yang diberi nama MADU HITAM yang di susun atas dua unsure zat yaitu madu hutan dan Habbatussauda’. Kedua zat ini telah diakui dalam dunia medis sebagai herbal yang mengandung anti oksidan dan sangat mumpuni dalam mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit.

Baik madu maupun Habbatussauda adalah dua macam obat dari alam dan tumbuh-tumbuhan yang mendapatkan rekomendasi langsung dari Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana yang tertulis dalam Al-Qur’an surat An-Nahl : 69 ,” dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.” Dan Sabda Rasulullah saw,” gunakan habbatussauda, karena didalamnya terdapat obat dari segala macam penyakit kecuali As-sam (maut).” (Hr. Bukhari dan Muslim).
Madu hitam dibuat dengan tanpa proses pemanasan atau dengan cara mengurangi/ menghilangkan sebagian unsure zat sehingga bisa mengurangi khasiat salah satu zat. Madu hitam diolah secara higienis sehingga aman untuk dikonsumsi oleh siapa saja. Adapun manfaat zat yang terdapat dalam madu hitam dapat dilihat sebagai berikut:

HABBATUSAUDA
Analisis dan publikasi studi-studi yang telah dilakukan di beberapa Negara ( seperti Negara Pakistan, Jepang, Amerika Serikat, dan beberapa Negara di benua Eropa) pada seperempat abad terakhir menunjukkan bahwa Habbatussauda memiliki zat nutrisi yang sangat tinggi, seperti protein, lemak, karbohidrat, thiamin, ribovlafin, pyridoxine, niacine, folacine, kalsium, zat besi, dll. Hal ini menegaskan mengenai pemakaian kembali obat-obatan herbal seperti yang digunakan pada zaman mesir kuno sampai kepada masuknya agama Islam. Hal ini menempatkan Habbatussauda’ sebagai herbal medicine yang dapat dijadikan sebagai suatu CAM ( Complementary and Alternative Medicines) dan BRM ( Bioligical Response Modifier) bagi penyembuhan berbagai macam penyakit yang terjadi pada tubuh manusia. Dari berbagai penelitian, didapatkan hasil bahwa habbatussauda’ tidak hanya terbukti berfungsi sebagai obat penyembuh, akan tetapi juga mengandung lebih dari 100 unsur yang mendukung system kekebalan tubuh. Ekstrak Habbatussauda’ (terutama zat thymoquinone) telah menunjukkan efek proteksi terhadap mekanisme toksisitas ( keracunan ) pada sirkulasi/aliran darah, hati ginjal, dan lain-lain yang sebelumnya telah diinduksi oleh obat-obatan anti kanker dan beberapa toksin (racun). Burits dan Bucar lebih lanjut melaporkan bahwa minyak habbatussauda’ dan 4 zat utamanya memiliki efek anti oksidan / anti radikal bebas. Dalam beberapa studi terhadap habbbatussauda’ didapatkan hasil bahwa ekstrak habbatussauda dapat merangsang dan memperkuat system kekebalan tubuh melalui peningkatan jumlah, mutu dan aktifitas sel-sel kekebalan tubuh secara bermakna. Dalam banyak studi-studi mutakhir telah ditemukan bahwa eksrak habbatussauda’ sangat toksik terhadap terhadap pertumbuhan dan perkembangan sel-sel kanker. Dari studi tersebut zat aktif dari habbatussauda’ dapat menghambat sel-sel tumor dan kanker walaupun sel-sel ini telah resisten (kebal) terhadap pengobatan anti kanker sebelumnya. Dr. Peter Schleicher, imunolog dari Jerman mengatakan “habbatussauda terbukti menyembuhkan 70 % pasien alergi, selain itu juga menyembuhkan jerawat, neurodermitis (penyakit kulit), asma, dan melemahnya system kekebalan tubuh.” Dalam penelitian di Universitas Carolina Utara Amerika Serikat didapat hasil bahwa Ekstrak Habbatussauda’ berkhasiat sebagai anti tumor dan tanpa efek samping seperti yang terjadi pada kemoterapi dan penyinaran.

Dalam system kekebalan tubuh manusia, Habbatussauda’ menjadi satu-satunya herbal yang memiliki senjata khusus untuk menghancurkan segala jenis penyakit. Hal ini disebabkan setelah sel paghocytosis menelan kuman–kuman yang menyerang, ia membawa bakeri antigenic ke permukaannya , kemudian menempel ke sel limpa. Untuk selanjutnya habbatussauda’ memerintahkan sel T-Lymhocytes untuk memproduksi antibody atau sel t-spesific khususnya antigenic. Dinding B-Lymphocytes memiliki sekitar 100.000 molekul dari antibody yang saling bereaksi secara khusus dengan kemampuan tinggi dan jenis khusus yang ditimbulkan oleh antigenic dalam mikroba. Antibodi menyatu dengan sel T-lymphocytes dan bersama-sama antigenic melawan dan menghancurkan mikroba, sehingga mikroba tidak dapat bekerja dan hancur. Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa Pemberian Habbatussauda bisa mencegah penurunan nilai Hb dalam darah. Analisis dan publikasi studi-studi yang telah dilakukan di beberapa Negara ( seperti Negara Pakistan, Jepang, Amerika Serikat, dan beberapa Negara di benua Eropa) pada seperempat abad terakhir menunjukkan bahwa Habbatussauda memiliki zat nutrisi yang sangat tinggi, seperti protein, lemak, karbohidrat, thiamin, ribovlafin, pyridoxine, niacine, folacine, kalsium, zat besi, dll. Dari berbagai penelitian, didapatkan hasil bahwa habbatussauda’ tidak hanya terbukti berfungsi sebagai obat penyembuh, akan tetapi juga mengandung lebih dari 100 unsur yang mendukung system kekebalan tubuh. Ekstrak Habbatussauda’ (terutama zat thymoquinone) telah menunjukkan efek proteksi terhadap mekanisme toksisitas ( keracunan ) pada sirkulasi/aliran darah, hati ginjal, dan lain-lain yang sebelumnya telah diinduksi oleh obat-obatan anti kanker dan beberapa toksin (racun). Burits dan Bucar lebih lanjut melaporkan bahwa minyak habbatussauda’ dan 4 zat utamanya memiliki efek anti oksidan / anti radikal bebas. Dalam beberapa studi terhadap habbbatussauda’ didapatkan hasil bahwa ekstrak habbatussauda dapat merangsang dan memperkuat system kekebalan tubuh melalui peningkatan jumlah, mutu dan aktifitas sel-sel kekebalan tubuh secara bermakna. Dalam banyak studi-studi mutakhir telah ditemukan bahwa eksrak habbatussauda’ sangat toksik terhadap terhadap pertumbuhan dan perkembangan sel-sel kanker. Dari studi tersebut zat aktif dari habbatussauda’ dapat menghambat sel-sel tumor dan kanker walaupun sel-sel ini telah resisten (kebal) terhadap pengobatan anti kanker sebelumnya. Dr. Peter Schleicher, imunolog dari Jerman mengatakan “habbatussauda terbukti menyembuhkan 70 % pasien alergi, selain itu juga menyembuhkan jerawat, neurodermitis (penyakit kulit), asma, dan melemahnya system kekebalan tubuh.” Dalam penelitian di Universitas Carolina Utara Amerika Serikat didapat hasil bahwa Ekstrak Habbatussauda’ berkhasiat sebagai anti tumor dan tanpa efek samping seperti yang terjadi pada kemoterapi dan penyinaran.

MADU
Sebuah studi terbaru menemukan kandungan antioksidan di dalam cairan mujarab tersebut. Itu artinya madu ampuh untuk menangkal radikal bebas. Kita tahu bahwa radikal bebas menjadi penyebab terjadinya berbagai penyakit yang sulit dikontrol, seperti penyakit kanker, jantung, diabetes, dll. Temuan tersebut mendorong para peneliti untuk mencari tahu lebih jauh tentang zat-zat antikanker yang dikandung madu. Seorang ilmuwan dari Universitas Illinois di Urbana, Amerika Serikat, menulis dalam “Journal of Apicultural Research” bahwa khasiat masing-masing madu bisa saja berbeda, namun semua jenis madu pasti mengandung antioksidan, seperti vitamin E dan vitamin C, yang sama kadarnya. Diharapkan berbagai penelitian terkini akan semakin mengukuhkan khasiat madu yang sangat potensial untuk menghentikan penyebaran penyakit ganas. Seorang filsuf dan penulis Yunani, Athenaeus, menyatakan bahwa siapa saja yang rajin mengonsumsi madu setiap hari akan bebas dari penyakit selama hidupnya. Dia tidak mengada-ada karena di dalam madu memang termuat rupa-rupa nutrisi yang unik dan potensial untuk memelihara kesehatan dan kecantikan. Madu memiliki kekuatan menyembuhkan yang hebat. Berbagai nutrisi yang dikandungnya telah lama dimanfaatkan untuk mengatasi luka bakar, menambah stamina, menaikkan gairah seksual, dll. Cairan berwarna keemasan ini pun merupakan perawat keindahan kulit yang bermutu.

Secara lebih rinci Prof. DR. H. Muhilal, pakar gizi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi Bogor, menguraikan tentang kandungan gizi madu. Asam amino, karbohidrat, protein, beberapa jenis vitamin serta mineral adalah zat gizi dalam madu yang mudah diserap sel-sel tubuh. Asam amino bebas dalam madu mampu membantu penyembuhan penyakit, juga sebagai bahan pembentukan neurotransmitter atau senyawa yang berperan dalam mengoptimalkan fungsi otak. Madu juga mengandung zat antibiotik yang berguna untuk mengalahkan kuman patogen penyebab penyakit infeksi. Berkat kekayaan zat gizinya, tak heran jika madu sejak zaman baheula digunakan sebagai obat. Bangsa Mesir kuno misalnya sudah memanfaatkan madu untuk mengobati luka bakar dan luka akibat benda tajam. Dalam penelitian ribuan tahun kemudian ditemukan sifat antiseptik ringan dan antimikrobial dari madu. Karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri itulah, madu mampu mempercepat penyembuhan luka. "Sifat antibakteri dari madu membantu mengatasi infeksi pada perlukaan dan aksi antiinflamasinya dapat mengurangi nyeri serta meningkatkan sirkulasi yang berpengaruh pada proses penyembuhan," kata Dr. Peter Molan dari University of Waikato, New Zealand, melalui situs kesehatan.

ALASAN MENGAPA ANDA SEBAIKNYA MEMAKAI PRODUK AL-MADINAH
1. Produk-Produk Madinah Herba adalah Produk Alami yang berasal dari Thibbun Nabawi (pengobatan Nabi) dan tanaman obat Indonesia yang khasiatnya telah mendapat pengakuan dari para ilmuan yang ahli dalam bidangnya.
2. Produk-Produk Madinah Herba diolah secara higienis tanpa menggunakan bahan kimia buatan sehingga sangat aman dikonsumsi oleh siapa saja tanpa menimbulkan efek samping.
3. Madinah Herba bukan hanya menjual produk akan tetapi selalu memberikan informasi-informasi yang akurat dan lengkap dari literatur-literatur ilmiah mengenai seluk beluk produk yang dikeluarkannya, sehingga konsumen menjadi tahu tentang manfaat dan khasiat dari produk tersebut.

ARTIKEL TERKAIT



Tidak ada komentar:

Posting Komentar