Rabu, 13 Oktober 2010

SAKIT JANTUNG ? MINUMLAH COKLAT

INILAH.COM, London – Anda pengidap serangan jantung? Mulai sekarang, jangan terlalu khawatir. Silakan mengudap cokelat setidaknya dua kali dalam seminggu. Risiko kematian akibat serangan jantung bisa dikurangi.

Setidaknya begitulah hasil penelitian terbaru di Inggris. Hasil riset membuktikan, hampir 70% penyuka cokelat mengurangi risiko kematian akibat masalah jantung dibanding mereka yang hanya sesekali mengudapnya.

Tentu, yang dimaksud di sini bukanlah cokelat dengan kadar susu tinggi. Bukan pula cokelat dengan lemak tinggi. Dalam temuan yang dipublikasikan Journal of Internal Medicine, cokelat yang bermanfaat untuk kesehatan itu adalah cokelat tua.
Penelitian sebelumnya menyebutkan cokelat tua yang kaya dengan flavonoids, bisa menurunkan risiko pembekuan darah, melindungi terhadap kanker usus, dan bahkan membantu mencegah proses persalinan prematur. Antioksidan adalah kompon yang melindungi terhadap radikal bebas, molekul yang terakumulasi di badan dan merusak sel.

Di Inggris, persoalan jantung tetap menjadi salah satu pencabut nyawa terbesar. Sekitar 270.000 orang meninggal tiap tahun karena serangan jantung. Sepertiga di antaranya meninggal sebelum sampai di rumah sakit. Kadang-kadang itu terjadi karena mereka menunda-nunda untuk mencari bantuan.

Jika seseorang cukup beruntung selamat dari serangan jantung, mereka bisa saja mengalami sejumlah gangguan yang secara drastis meningkatkan risiko kematian dari persoalan jantung di masa mendatang.

Tapi, riset terbaru yang dilakukan Institut Karolinska di Stockholm, Swedia, mengindikasikan mengudap cokelat bisa jadi penolong yang sempurna. Mereka melakukan riset terhadap 1.169 pasien berusia antara 45-70 tahun yang masuk ke rumah sakit karena serangan jantung antara 1992-1994.

Setiap pasien itu ditanyai soal kebiasaan dietnya, termasuk berapa banyak cokelat yang mereka makan. Hasilnya menunjukkan mereka yang makan cokelat dua kali seminggu atau lebih, 66% di antaranya tidak meninggal karena masalah jantung ketimbang mereka yang tak makan cokelat.

Sementara mereka yang menikmati cokelat sekali seminggu, bisa mengurangi risiko sampai setengahnya. Sedangkan yang mengudap sekali sehari atau kurang dari itu, hanya mendapat sedikit keuntungan, yakni mengurangi risiko kematian hanya 27%.
"Efek cokelat terhadap kesehatan, dalam beberapa tahun terakhir, menarik minat. Tapi kami tahu, tak ada studi tentang kemungkinan efek cokelat setelah serangan jantung," ujar pelaku riset tersebut.

Hanya saja, efek itu tak berlaku untuk pengguna cokelat susu dengan kalori tinggi. Padahal, itulah tipe cokelat paling populer di Inggris, juga di belahan dunia lain, termasuk di Indonesia.

"Kita harus menginterpretasikan studi ini dengan hati-hati karena didasarkan pada peristiwa yang sudah lama. Diagnosa dan penanganan serangan jantung yang kita lakukan sudah maju dibanding saat itu.," ujar Ellen Mason, perawat jantung senior di Yayasan Jantung Inggris.

Menurutnya, cokelat tua memang mengandung antioksidan. Tapi, keuntungan dari efek antioksidan juga bisa didapatkan dari buah-buahan dan sayur-sayuran. Jadi, silakan saja menjadikan cokelat sebagai perawatan kesehatan, diet keseimbangan," katanya.

ARTIKEL TERKAIT



Tidak ada komentar:

Posting Komentar