Selasa, 13 Juli 2010

DIABETES

Diabetes melitus, atau orang awam sering menyebutnya penyakit kencing manis, adalah suatu gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemia). Diabetes disebabkan karena tubuh kekurangan insulin, atau jumlah insulinnya cukup namun tidak mampu bekerja dengan baik.

Insulin berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah, yang bekerja dengan cara:
- merangsang sel-sel tubuh agar cepat menyerap gula
- meningkatkan jumlah gula yang disimpan dalam hati
- mencegah hati mengeluarkan terlalu banyak gula.

Penyakit diabetes yang tidak dapat disembuhkan hanya dapat diatasi dengan mengontrol gaya hidup dan pola makan. Tapi saat liburan, orang dengan diabetes seakan terlena dan mengabaikan semua pantangannya, sehingga banyak pasien yang mengalami peningkatan gula darah.

"Saat liburan, pasien diabetes yang biasa kontrol ke saya, mengalami peningkatan gula darah yang cukup tinggi," ujar Prof DR dr Sidartawan Soegondo, SpPD, KEMD, FACE, President Elect 2009-2011 Persadia (Persatuan Diabetes Indonesia), dalam acara Peluncuran Kampanye Siaga 140 di Harum Manis Resto, Jakarta, Kamis (8/7/2010).

Prof Sidartawan menuturkan bahwa pasien diabetes yang kebanyakan adalah orang tua, biasanya akan mengabaikan pantangannya demi bisa bersenang-senang dengan anak dan cucunya saat liburan.

Ini sangat mengkhawatirkan bila terjadi terus-menerus. Karena penyakit
diabetes sangat rentan dengan komplikasi penyakit berbahaya.

Asal tahu saja, ada dua jenis komplikasi yang terjadi pada penyakit diabetes, yaitu mikrovaskular dan makrovaskular.

Mikrovaskular (pembuluh darah kecil) meliputi pembuluh darah ke mata, ginjal dan saraf. Sedangkan makrovaskular (pembuluh darah besar) meliputi pembuluh darah ke otak, jantung dan kaki.

"Mungkin terlihat sepele, hanya kelebihan kadar gula dalam darah. Tapi dampaknya bisa mengenai seluruh organ vital di tubuh," pungkas Prof Sidartawan.

Bila komplikasi mengenai mikrovaskular, maka orang dengan diabetes akan mengalami kebutaan, gagal ginjal dan gangguan saraf (baal atau mati rasa). Dan jika mengenai makrovaskular, maka orang diabetes akan mengalami stroke, penyakit jantung dan kelumpuhan.

Maka dari itu, meski musim liburan, lebaran atau hari-hari besar yang menyediakan banyak makanan yang menggiurkan, orang dengan diabetes tetap harus hati-hati dalam menjaga pola makan dan tetap teratur melakukan olahraga, agar tidak berakibat fatal dan merenggut kebahagiaan Anda dengan seketika.

Orang dengan diabetes benar-benar harus menjaga makanan dan teratur olahraga agar gula darahnya tidak meningkat dan menyebabkan komplikasi penyakit yang lebih berbahaya.

JAKARTA Penyakit diabetes saat ini mulai menyerang usia muda, seiring dengan meningkatnya gaya hidup dan pola makan masyarakat dengan mengonsumsi makanan banyak lemak, minyak, dan gula. "Bahkan, ada anak SD berusia kurang 12 tahun, sudah terserang diabetes. Padahal, selama ini rata-rata usia penderita berkisar 45-60 tahun," kata Aris Wibudi, Ketua Perhimpunan Edukator Diabetes Indonesia, dalam diskusi tentang nutrisi seimbang untuk mencegah dan mengatasi diabetes di Jakarta belum lama ini.

Dia menyebutkan dalam penelitian yang dilakukan oleh koleganya sesama dokter, di satu sekolah dasar di Jakarta, ditemukan sejumlah siswa di bawah usia 12 tahun, menderita diabetes. Pemicunya, lanju! pakar penyakit dalam dari RSPAD Jakarta ini, a.l. pola makan yang berubah dan tidak teratur, serta gaya hidup metropolitan yang serbacepat dan praktis, serta kurang berolahraga.

Aris menjelaskan memang tidak ada pantangan atau larangan bagipenderita diabetes untuk makan apa saja. "Cuma, harus dibatasi, dan diperhatikan setiap makanan yang akan dikonsumsi. Penderita boleh makan apa saja seperti halnya orang normal," ujarnya. Menurut dia, yang penting dilakukan oleh penderita diabetes adalah mengatur pola hidup. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam tata laksana diabetes ini, yaitu pola hidup dan aktivitas sehari-hari.

"Memang sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan penderita diabetes. Kalau sudah terkena penyakit gula darah, orang tersebut akan hidup bersamanya sampai akhir hidupnya. Karena itu yang diperlukan adalah penatalaksanaannya." Orang yang gemuk, terutama pada bagian perut, akan berisiko tinggi terserang diabetes. Begitu juga dengan orang yang komposisi lemak dalam tubuhnya tinggi, akan jauh lebih tinggi terkena risiko penyakit gula, hipertensi, dan jantung koroner.

Sementara itu Susana, Kepala Divisi Research Center PT Nutrifood Indonesia, menuturkan pengaturan gizi seimbang penting bagi penderita diabetes. Untuk menjaga kadar gula dalam darah, katanya, perlu perencanaan makan yang tepat dengan komposisi karbohidrat 60%-70%, protein 10%-15%. dan lemak 20%-25%. Selain itu mengatur jadwal makandan jumlah makanan yang dikonsumsi.

Faktor utama Karbohidrat, katanya, merupakan faktor utama di antara semua jenis makanan, dan akan memengaruhi gula darah secara langsung setelah dikonsumsi. Jenis karbohidrat a.l. terdapat pada gula, tepung-tepungan, nasi, dan serat makanan. "Bagi orang awam perlu diperhatikan nutrisi seimbang, dengan memilih makanan yang mengandung glikemik rendah, dan mengurangi asupan gula," ujarnya dalam diskusi yang diselenggarakan oleh PT Nutrifood Indonesia ini.

Sementara itu, dari New York dilaporkan saat ini disarankan agar orang menjalani pemeriksaan diabetes tipe 2 mulai usia 45 tahun, terutama jika mereka kelebihan berat badan. Pemeriksaan bertahap bagi diabetes tipe 2 itu diulangi setiap 3 sampai 5 tahun, menurut kesimpulan beberapa peneliti di dalam satu laporan yang disiarkan pekan ini di dalam jumal medis Lancet seperti diberitakan Antam.

Richard Kahn, dari American Diabetes Association, Alexandria, Virginia, dan rekannya menggunakan model matematika untuk membandingkan tujuh strategis pemeriksaan dengan masa awal mulai dari usia 30 sampai usia 60 tahun, (yulisaleh@bisnis.co.id)

sumber: kaskus.us

ARTIKEL TERKAIT



Tidak ada komentar:

Posting Komentar