Minggu, 29 Agustus 2010

BABI BUKAN HANYA DAGING

Produk yang tidak bersertifikat halal dan mengandung unsur tak jelas harus kita waspadai kehalalannya. Statusnya yang tidak jelas akan menjerumuskan kita kepada syubhat atau samar – samar.

Seiring majunya teknologi pembuatan makanan, babi tidak lagi dikonsumsi dagingnya saja. Hampir seluruh bagian tubuh binatang ini dimanfaatkan, baik dalam produk pangan atau non pangan; mulai dari tulangnya yang bias digunakan sebagai gelatin, hingga sampai bulunya yang dapat digunakan dalam sikat gigi, jaket bulu, dan kuas.

Mudahnya perawatan dan pengembangbiakan babi menyebabkan harganya jauh lebih murah dibandingkan sapi. Hal itu membuat ongkos produksi produk – produk yang mengandung babi menjadi murah. Karenanya, jika saja kalangan industri hanya memikirkan murahnya biaya produksi, tanpa memperhatikan nilai halal haramnya bahan baku produksinya, siapa yang bias menjamin bahwa makanan yang kita konsumsi halal? Oleh sebab itu, setiap Muslim perlu menambah pengetahuan dan kekritisan terhadap makanan yang mereka konsumsi. Berikut bahan serbaguna yang kehalalannya perlu di waspadai, yaitu :

Gelatin

Gelatin adalah bahan tambahan makanan yang dibuat dari tulang dan kulit babi, sapi, atau ikan dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut asam. Namun penggunaan kulit dan tulang non babi kurang berkembang karena prosesnya yang lama dan memerlukan air pencuci atau penetral (bahan kimia). Investasi non babi juga lebih besar, sehingga harga gelatin dari non babi lebih mahal.

Gelatin banyak sekali kegunaannya, tidsk terbatas hanya pada produk pangan tetapi juga pada produk non pangan, seperti kapsul obat – obatan, kosmetika, film, kedokteran, dll. Berikut beberapa contoh produk yang menggunakan gelatin sebagai bahan tambahan:

Pada produk pangan secara umum digunakan sebagai zat pengental, penggumpal, membuat produk menjadi elastis, pengemulsi, penstabil, pembentuk busa, pengikat air, pelapis tipis, pemerkaya gizi.

Pada produk daging olahan berfungsiuntuk meningkatkan daya ikat air, konsistensi dan stabilitas produk sosis, kornet, dan ham.

Pada produk susu olahan, seperti yoghurt, es krim, susu asam, keju cottage berfungsi untuk memperbaiki tekstur, konsistensi, dan stabilitas produk.
Pada produk bakery (roti) berfungsi untuk menjaga kelembaban produk dan perekat bahan pengisi pada roti – rotian.

Pada produk minuman berfungsi sebagai penjernih sari buah (juice).
Pada produk buah – buahan berfungsi sebagai pelapis untuk menjaga kesegaran dan keawetan buah.

Pada produk permen dan produk sejenisnya berfungsi mengatur konsistensi produk, mengatur daya gigit dan kekerasan serta tekstur produk, mengatur kelembutan dan daya lengket di mulut.

Renet

Bahan dasar keju adalah susu yang biasanya berasal dari susu kambing, susu sapi atau susu hewan lainnya. Renet biasa digunakan sebagai enzim yang berfungsi sebagai penggumpal. Renet yang digunakan biasa berasal dari lambung sapi atau babi. Keju-keju yang barasal dari luar negeri biasa menggunakan renet sebagai tambahan dalam keju.

Shortening

Shortening berasal dari lemak babi yang dikelompokkan dalam dua kategori yaitu tipe compound (campuran) dari lemak hewan dan minyak tumbuhan. Kategori kedua adalah tipe hidrogenasi keseluruhan di mana semua bahan terbuat dari tumbuhan. Lemak yang biasa digunakan adalah lemak hewani, yakni sapi dan babi.

Produk yang tidak bersertifikat halal dan mengandung unsur diatas harus kita waspadai kehalalnnya. Status yang tidak jelas akan menjerumuskan kita kepada syubhat atau samar-samar.

sumber: majelisvirtual.com

ARTIKEL TERKAIT



Tidak ada komentar:

Posting Komentar